Friday, October 24, 2014

Warung Jumbo Surabaya

Nama warung ini sekilas memang tidak mencerminkan kalau menyediakan berbagai menu khas Timur Tengah seperti warung makan atau restoran lainnya di kawasan Ampel. Itu juga yang menyebabkan saya dan teman-teman seharian serasa dibully oleh nasi kebuli. Kira-kira itu seminggu atau dua minggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1435H, saya dan teman-teman saya itu ingin menikmati masakan Timur Tengah. Berangkat jam dua siang dengan harapan ketika di Ampel kami bisa duduk manis di Depot Mas Hakim dan mengunyah nasi kebuli yang sedap itu. Tapi tak disangka ternyata Mas Hakim tutup pemirsa. Tanpa pikir panjang saya mengluarkan telepon pintar yang alhamdulillah ada pulsanya untuk mencari rumah makan lain yang menyediakan menu serupa. Akhirnya dapat beberapa referensi rumah makan di Jalan KH. Mas Mansyur dan ada yang perna direview Pak Bondan juga. 

Setelah meluncur eh ternyata kami tak menemukan satupun yang buka. Masa iya masih efek lebaran pikir kami. Tak menyerah kami sampai bolak-balik Jalan KH. Mas Mansyur sekitar tiga kali. Sampai akhirnya kembali ke Ampel buat sholat maghrib. Tak menyerah akhirnya kami menengok sebuah rumah makan yang buka dan ternyata menyediakan menu yang kami maksud. Ya siapa yang menyangkan kalau Warung Jumbo menyediakan masakan Timur Tengah, karena namanya yang tak menyiratkan keArab-Araban. 

Rasanya kelaparan tapi hampir hilang nafsu makan karena dibully nasi kebuli seharian. Kami memutuskan untuk memesan 4 nasi kebuli saja tan pa lauk dan seporsi kambing oven lalu dengan minum es jeruk. Alamak es jeruknya mengajak berantem, masa iya harganya hampir sama seperti seporsi nasi kebuli. Nanti akan saya lampirkan struknya, haha. 

Cuma bisa nyengir lihat harganya, normal sih tapi masih gak terima sama es jeruknya :p

Es jeruk nikmat tapi maaf agak laknat haha

Akhirnya makanan tiba
Entah kelaparan atau memang porsi nasinya yang kecil, menurut saya ini sedikit. Ya untuk ukuran saya yang bisasanya tidak terlalu suka ada banyak nasi di piring sudah pas sih. Tapi untuk ukuran orang kelaparan seperti kami, mungkin ini sedikit. Nasinya enak tidak terlalu oily tapi menurut saya kurang nendang rasanya. Rempah-rempahnya kurang terasa. Efek kismis dengan nasi kebuli itu bikin seger banget dipadu sama khas rempah-rempahnya. Yooo jadi kismisnya kurang banyak, haha. Untuk kambing ovennya sendiri jujur dan tulus dari hati rasanya mancaaaaap. Selain itu lembut dan lumer di mulut sampai-sampai bisa tersisa tulangnya aja. Tapi saya yakin kalau tulang kambing ovennya juga kena efek bumbu dan rempah-rempahnya. Tapi ya gak segitunya sih sampai mau ngejilat tulang-tulangnya segala. Haha... kayak gukguk dong nanti apalagi saya memang buka tipe orang yang suka ngerokoti balungan. Beda sama teman saya yang lain kalau makan soto suka minta balungan, haha piss rek. Selain menu yang saya pesan ada juga nasi tomat, nasi briyani kambing, gule, kari, kambing oven madu, dan menu khas Timur Tengah lainnya. Jadi jangan ragu kalau mau mampir, menunya banyak. Selama mencoba dan selamat makan.

Lokasi: Warung Jumbo Jalan KH. Mas Mansyur 189 Surabaya ( tempatnya luas dengan meja yang besar, cocok juga untuk makan rame-rame.
Rasa : 7,5/10 karena kurang nendang rempah-rempah  nasi kebulinya. Dan untuk kambing ovennya 8/10.
Kebersihan: 7/10 karena lantai di warungnya waktu itu agak kotor.
Pelayanan: 9/10 karena ramah dan termasuk cepat.
Jam buka: Mungkin dari pagi sampai malam karena waktu itu saya lihat siang sudah buka dan habis maghrib makan di sana.